Langsung ke konten utama

LAPORAN PRAKTIKUM METODE GRAVITY ITSB



LAPORAN PRAKTIKUM
METODE GRAVITY

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Magnetik dan Gravitasi
Disusun oleh :
Ulfi Rizki Fitria
12212006




 








Jurusan Eksplorasi Tambang
Fakultas Teknik dan Desain
Institut Teknologi dan Sains Bandung
2016


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Lapisan bumi paling luar terdiri dari lapisan kerak benua dan kerak samudera. Di dalam  kedua  kerak  ini  memiliki  perbedaan  densitas  (kerapatan)  massa  yang  sangat berpengaruh/rentan  terhadap  medan  gravitasi.  Oleh  sebab  itu  terjadi  variasi  nilai percepatan  gravitasi  (  anomaly  gravitasi).  Percepatan  gravitasi  merupakan  medan  yang terjadi antara dua massa yang saling berinteraksi. Interaksi tersebut berupa adanya gaya tarik-menarik  sehingga  kedua  benda  mengalami  percepatan  yang  arahnya  saling berlawanan.
Metode  gravity  merupakan  salah  satu  metode  geofisika  yang  bersifat  pasif  ( memanfaatkan  sumber  yang  alami)  dan  didasari  oleh  hokum  Newton  untuk  gravitasi universal.  Metode  ini  memanfaatkan  variasi  densitas  yang  terdistribusi  dalam  lapisan tanah.  Setiap  batuan/material  mempunyai  besar  densitas  yang  berbeda-beda  dan  dapat mempengaruhi  terhadap  variasi  medan  gravitasi  bumi,  sehingga  terjadi  anomaly gravitasi.
B.  Tujuan
Tujuan dari praktikum ini diantaranya :
1.      Memahami konsep Metode Gravity
2.      Memahami  dan  dapat  menghitung  koreksi  drift,  koreksi  udara  bebas,  koreksi
bouguer,  dan  menentukan  koreksi  pasang  surut  dengan  cara  interpolasi  linier  dari
table pasang surut.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Didalam penyelidikan geofisika, gaya berat merupakan salah satu metode penyelidikan yang berlandaskan hukum fisika yang terkenal yaitu hukum Newton. Metode penyelidikan ini berdasarkan pengukuran kepada adanya perbedaan kecil dari medan gaya berat. Perbedaan ini disebabkan karena adanya distribusi massa yang tidak merata di kerak bumi dan menyebabkan tidak meratanya distribusi massa jenis batuan. Adanya perbedaan massa jenis batuan dari satu tempat dengan tempat lain ini menimbulkan medan gaya berat yang tidak merata pula dan perbedaan inilah yang terukur di permukaan bumi.
Di dalam penyelidikan gaya berat ini kita harus mereduksi hasil pengamatan kita dengan koreksi-koreksi yaitu koreksi apungan (drift correction), koreksi tutupan (closure correction), koreksi lintang, koreksi udara bebas, koreksi Bouguer, koreksi pasang surut (tidal correction), koreksi medan (terrain correction), koreksi isostasi sampai kita dapatkan Bouguer anomali. Anomali Bouguer ini ditimbulkan oleh adanya medan gaya berat regional dan medan gaya berat lokal. Dari anomali Bouguer ini, dapat ditafsirkan bentuk struktur geologi permukaan antara lain adanya sinklinal-sinklinal, antiklinal-antiklinal, patahan-patahan dan sebagainya.

a.      Gravimeter
Berdasarkan sifat-sifat fisikanya, ada 3 macam metode yang digunakan di dalam penyelidikan geofisika yaitu torsion balance, pendulum dan gravimeter. Tapi yang akan dibahas hanya gravimeter saja.

Gravity Meter La Coste Romberg
Dalam  klasifikasinya,  Gravity  meter  La  Coste  Romberg  termasuk  dalam  tipe Zero Length Spring, disamping tipe-tipe lainnya yaitu Weight on Spring (Galf Gravity Meter dan Atlas Gravity Meter). Macam lain dari tipe  Zero length spring  ini ialah : Frost, Magnolia, dab North Americana Gravity Meter.Gravity  meter  La  Coste  Romberg  ini  mempunyai  pembacaan  dari  0  sampai dengan 7000 mgal, dengan ketelitian 0,01 mgal dan  drift  rata-rata kurang dari 1 mgal setiap  bulannya.  Untuk  operasionalnya,  Gravity  meter  ini  memerlukan  temperature yang tetap ( contoh untuk LRG, alat yang dipakai Pertamina, pada suhu 51oC), oleh karena itu dilengkapi dengan Thermostat untuk menjaga keadaan temperature supaya tetap.  Dengan  adanya  Thermostat  ini,  maka  diperlukan  baterai  12  Volt,  disamping untuk pembacaan benang palang (cross hair) dab Bable Level. Berat gravity meter ini termasuk  baterai  dan  kotaknya  kurang  lebih  19  pound,  sedangkang  baterai  chargerdan piringan levelnya kira-kira 8 pound.

b.      Prinsip Kerja Gravity Meter
Secara  sederhana,  mekanisme  LaCoste  Romberg  Seismograph  ini  terdiri  dari suatu beban pada ujung batang yang ditahan oleh  zero length spring  yang berfungsi sebagai  spring  utama.  Perubahan  besarnya  gaya  tarik  bumi  akan  menyebabkan perubahan kedudukan benda, dan pengamatan dilakukan dengan pengaturan kembali kedudukan  beban  pada  posisi  semula(Null  Adjusment).  Pengaturan  kembali  ini dilakukan dengan memutar measuring screw. Banyaknya pemutaran measuring screw terlihat  pada  dial  counter,  yang  berarti  besarnya  variasi  gaya  tarik  bumi  dari  suatu tempat ke tempat lain.



 



Gambar 1. Sketsa Diagram dari LaCoste Romberg
c.       Kalibrasi Gravity Meter
Sebelum  melakukan  pengambilan  data,  Gravity  Meter  harus  dikalibrasi  terlebih dahulu. Kalibrasi gravity meter dilakukan karena keadaan komponen-komponen alat ukur tersebut setiap saat dapat  berubah dari keadaan baku. Perubahan tersebut bisa disebabkan oleh temperatur, tekanan udara atau penyebab mekanisme lainnya.Kalibrasi  gravity  meter  dilakukan  untuk  menera  kembali  koefisien  pegas  yang berubah  sehingga  mengakibatkan  perubahan  skala.  Peneraan  dilakukan  dengan
membaca  gravity  meter  melalui  suatu  jalur  kalibrasi  dengan  titik-titik  yang mempunyai nilai gravity baku. Dengan cara membandingkan nilai bacaan gravity r dari pengukuran dengan nilai gravity baku sehingga diperoleh faktor skala. Nilai  kalibrasi  CCF  dapat  dihitung  dengan  menggunakan
persamaan:
Dengan : g1, g2 ialah nilai gravity yang telah diketahui pada stasiun 1 dan 2.
r1,  r2 ialah  nilai  bacaan  Gravity  meter  yang  telah  dikonversi  dalam mgal pada stasiun 1 dan 2 setelah dikoreksi pasang surut dan apungan(drift). Apabila  nilai  konversi  dari  pabrik  masih  benar,  maka  nilai  CCF  (  Correcting  Calibration  Factor)  harus  mendekati  satu.  Bilai  nilai  CCF  setelah  diuji  dengan  pengukuran  berulang-ulang,  ternyata  menyimpang  terlalu  jauh  dari  satu,  maka nilai konversi tersebut tidak sesuai lagi.




BAB III
DATA HASIL PERCOBAAN
Tipe Alat : Gravity Meter LaCoste Romberg G-914
1.  Data Pengamatan
Dari pengukuran yang telah dilakukan, data yang didapatkan adalah sebagai berikut:
a.       Data pada excel


 










BAB IV
PENGOLAHAN DATA GRAVITY
A.  Konversi Nilai pembacaan kedalam Miligals
Untuk  mengonversi  nilai  pembacaan  ke  dalam  satuan  miligals,  dapat  dilakukan
dengan aturan sebagai berikut : CV=(RV-CR) x F1 + Value in mglas
Dengan : CV = conversion value (mgals)                   RV = Read value
   CR = Counter Reading                                FI = Factor Interval
Nilai CR, FI dan Value in mgals terdapat pada table konversi. Table konversi ini berbeda-beda  untuk  setiap  tipe  alat.  Pada  percobaan  ini,  kita  menggunakan Gravity  Meter  LaCoste  Romberg  tipe  G-914. Dengan menggunakan aturan konversi tersebut, kita dapatkan table hasil konversi  sebagai berikut:

B.  Koreksi Pasang Surut, CCF ( Calibration Correction Factor) dan Drift
Untuk  mengoreksi  data  dengan  koreksi  pasang  surut,  maka  kita  harus mempuyai  table  koreksi  pasang  surut.  Karena  kita  melakukan  pengukuran  pada tanggal 28 Desember 2016, dari pukul 09.40 –  12.35 WIB, maka kita harus mempuyai table pasang surut pada waktu tersebut. Karena waktu pengukuran tidak sama dengan data pasang surut, maka kita gunakan teknik interpolasi dengan menggunakan rumusan sebagai berikut :
Keteranga : tide (t) = nilai tide sebagai fungsi waktu (t)                    Tide[i] = nilai tide ke-i
t[i]  = waktu ke-i                                                         t = waktu pada 
untuk  CCF  nya  kita  gunakan  1,001  mgal  dan  koreksi  drift  dapat  dicari  dengan rumusan sebagai berikut :

Keterangan : basef = pembacaan di base akhir            Basei = pembacaan di base awal
tf = waktu baca di base akhir                                       ti = waktu baca di base awal
maka  didapat  dari  data  :  drift  =0,00001,  nilai  drift  yang  didapat  sangat  kecil, sehinggan kita tidak perlu mengoreksi koreksi drift. Dengan  menggunakan  rumusan  interpolasi  di  atas,  kita  dapatkan  tabel  hasil koreksi tide,CCF sebagai berikut :
 
C.  Koreksi Udara Bebas (FAC) dan Koreksi Bouguer (BC)
Untuk  mengoreksi  data  dengan  FAC  dan  BC,  diharuskan  mempunyai informasi beda ketinggian (h) pada setiap titik  pengukuran dan besar massa jenis rata-rata (ρ). Koreksi FAC dan BC dirumuskan dengan :
 
Denga h = + untuk BC dan h= - untuk FAC dan densitas rata-rata yang digunakan (dari hasil Metode Nettleton) didapat ρ=2.6.  Dengan menggunakan rumusan di atas, kita dapatkan tabel hasil koreksi FAC dan BC sebagai berikut :
D.  Koreksi Lintang
Untuk mengoreksi lintang, maka kita harus dapat informasi mengenai posisi  geodetis  untuk  setiap  titik  pengukuran.  Koreksi  lintang  di  rumuskan  sebagai berikut:

 
 

BAB V
HASIL PENGOLAHAN DATA
Untuk menentukan besar harga anomali bouger, dapat dicari dengan persamaan :


 


 




Gambar. Peta Anomali Bouger
 




BAB VI
KESIMPULAN
Setelah  melakukan  praktikum  tentang  metode  Gravity,  kita  dapat mengetahui konsep dasar metode gravity  yang pada dasarnya metode ini termasuk metode  pasif  atau  memanfaatkan  potensial  alam  yaitu  medan  gravitasi  bumi. Metode  gravitasi  memanfaatkan  variasi  densitas  sebagai  penyebab  ternjadinya anomali  gravitasi,  cara  pemakaian  alat  gravity  meter  dilakukan  dengan  sangat hati-hati, karena alat ini sensitivitasnya sangat kecil sehingga gerakan badan pun akan  mempengaruhi  besar  nilai  baca. Selanjutnya  mereduksi data dengan berbagai koreksi yaitu koreksi calibrasi, tidal, drift , udara bebas dan koreksi  bouger  yang  bergantung  pada  beda  ketinggian  dan  densitas  rata-rata. Dari model yang sudah dibuat dapat diketahui bahwa di area kampus ITSB tidak ditemukan anomali. Nilai bourger anomali relatif sama yakni pada angka 573.
DAFTAR PUSTAKA
Simanlango, alfonsu.2010. Metode Gravity. http:alfonsusimalago.blogspot.com
Ganesakar.gsu.edu/penentuan rapat massa rata-rata.html
Rivansya.2008. “Fisika Medan Gravitasi”. http//slideshare.net
Odon,.2007.”Medan Gravitasi Bumi”.,http// ondoc.logand.com





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman tes ELPT ITB

Tanggal 30 Desember 2016 saya mengikuti tes ELPT di ITB tepatnya di Pusat Bahasa ITB (Pusat Bahasa terletak di belakang, jadi lebih baik kalau pakai kendaraan pribadi atau angkot, naik turun Jalan Tamansari alias lewat belakang;Kalau teman2 tau SABUGA ITB nah parkir kendaraan sekitar situ, biar gak capek jalan kalau dr depan udah kayak wisata kampus, jauuh, hehehe), tes ELPT rutin dilaksanakan oleh Pusat Bahasa ITB setiap minggu pada hari sabtu pukul 13.30, sebenarnya tes pada jam segitu sedikit membuat kurang konsentrasi karena memasuki jam-jam saya mengantuk, hehehe. Awalnya saya ingin tes TOEFL PBT seminggu sebelumnya. Tapi karena kursi sudah full saya memutuskan untuk trying & error mempelajari bagaimana suasana tes berlangsung, karena memang tujuan saya adalah tes TOEFL. Walaupun katanya tes ELPT mirip2 dengan TOEFL. Oh iya untuk sertifikat ELPT bisa diambil sepertinya 4 hari setelah tes berlangsung, karena saya tes di hari sabtu, hari rabu sertifikat sudah bisa diambil)...

LAPORAN PRAKTIKUM METODE GEOMAGNETIK-ITSB Eksplorasi Tambang

BAB I PENDAHULUAN 1.                   Latar Belakang Metode magneti k merupakan metode pangolahan data potensial untuk memperoleh gambaran bawah permukaan bumi atau berdasarkan karakteristik magnetiknya. Metode ini didasarkan pada pengukuran intensitas medan magnet pada batuan yang timbull karena pengaruh dari medan magnet bumi saat batuan itu terbentuk. Kemampuan suatu batuan untuk dapat termagnetisasi sangat dipengaruhi oleh oleh factor susceptibilitas batuan. Objek pengamatan dari metode ini adalah benda yang bersifat mangnetik, dapat berupa gejala struktur bawah tanah permukaan ataupun batuan tertentu. Metode ini dapat digunakan sebagai preliminary survey untuk menentukan bentuk geometri dari bentuk basement, intrusi dan patahan. Metode magneti k didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetic di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagn...