LAPORAN
PRAKTIKUM
METODE
GEOLISTRIK TAHANAN JENIS
KONFIGURASI
WENNER
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seismik dan Elektrik
Disusun
oleh :
Ulfi
Rizki Fitria
12212006
Jurusan
Eksplorasi Tambang
Fakultas
Teknik dan Desain
Institut
Teknologi dan Sains Bandung
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Dalam pengaplikasiannya
metode geofisika dapat menggunakan sumber-sumber pengukuran yang berbeda. Salah
satu sumber yang digunakan dapat berupa sumber kelistrikan. Metode yang menggunakan sumber kelistrikan ini salah
satunya adalah metode resistivitas. Metode resistivitas adalah salah satu
metode aktif geolistrik yang digunakan untuk mengetahui nilai resistivitas dari
lapisan atau batuan, sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan
akifer, yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air. Umumnya
lapisan akifer yang dicari adalah yang diapit oleh lapisan batuan kedap air
pada bagian bawah dan bagian atas.
2.
Tujuan
Percobaan
ini dilakukan agar praktikan dapat:
1. Memahami prinsip hukum ohm
2. Memahami konsep resistivitas dengan
menggunakan konfigurasi Wenner
3. Memahami cara pengambilan data di lapangan,
pengolahan data, dan interpretasi data
3.
Alat dan Bahan
Spesifikasi
yang dibutuhkan dalam melakukan eksperimen ini adalah :
1. Laptop
2. Software
RES2DINV.
3. Software
Exel.
4. 1 set alat
Geolistrik
5. Elektroda
6. Accu
7. 2 set
kabel 100 meter
8. Konektor
9. Multimeter
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Geolistrik merupakan
salah satu metode Geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan
batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC yang mempunyai tegangan
tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah elektroda
arus A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang
jarak elektroda AB akan meyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan
lebih dalam. Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka akan menimbulkan tegangan
listrik dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur
dengan menggunakan multimeter yang terhubung melalui 2 buah “elektroda
tegangan” M dan N yang jaraknya lebih pendek dari jarak elektroda AB. Bila
posisi jarak elektroda AB diubah menjadi
lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada elektroda MN ikut
berubah sesuai dengan informasi jenis
batuan yang ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang lebih besar (Broto
dan Afifah, 2008).
Metode resistivitas
memanfaatkan sebuah sifat alami arus listrik di dalam bumi berupa titik arus di dalam bumi yang akan
mengalirkan arus ke segala arah dan membentuk suatu permukaan bola dengan titik
yang memiliki besar arus yang sama disebut titik equipotensial.
Pada konfigurasi
elektroda Wenner, kedua elektroda arus diletakkan di luar elektroda potensial. Jarak antar elektroda mempunyai
jarak yang sama panjang sebesar a.
Sedangkan pada konfigurasi
elektroda Schlumberger, kedua elektroda aru diletakkan di luar elektroda potensial. Setengah jarak antara 2 elektroda
arus sebesar L, sedangkan setengah jarak antara 2 elektroda potensial l(Gokdi, 2012).
BAB
III
DATA
HASIL PERCOBAAN
Pada praktikum
ini digunakan metode
geolistrik dengan konfigurasi
wenner, meteran dipasang pada daerah
yang akan digunakan untuk eksperimen
kemudian dipatok setiap
ujungnya. Setelah itu
dipasang elektroda arus C1,C2
dan elektroda potensial
P1,P2 .
1. Data Pengamatan
Dari pengukuran yang
telah dilakukan, data yang didapatkan adalah sebagai berikut:
a.
Data perhitungan
pada excel
b. Data pada notepad yang harus dikonveksi ke
format “.dat”
c.
Data yang sedang
di running pada software RES2DINV
d. Gambar
resistivitas 2D pada software RES2DINV
BAB
IV
PEMBAHASAN
Percobaan ini
yang berjudul metode
geolistrik tahanan jenis
konfigurasi Wenner yang bertujuan
untuk Memahami prinsip dasar geolistrik
tahanan jenis konfigurasi wenner, dan
mengetahui sebaran nilai
resistivitas lokasi penelitian.
Pada percobaan ini
dilakukan dengan mengambil
data dengan menggunakan
alat geolistrik dilapangan,
kemudian mengaplikasikan dari
data yang telah
didapatkan pada software
Res2dinv untuk mengetahui jenis kandungan bumi pada lapangan
tersebut.
Pada percobaan ini kita
menggunakan lapangan di belakang kampus ITSB dengan jarak 5 meter setiap
elektroda dan mendapatkan 20 data pengamatan.
Pada data pertama kita mendapatkan nilai tegangan sekitar 580
milivolt dengan arus sebesar 1.46 miliampere,
dan tidak jauh berbeda dengan data yang selanjutnya.
Setelah di
konveksikan dalam software
res2dinv, dapat terlihat
kandungan bumi yang terdapat
pada software tersebut, terdapat
beberapa warna berbeda pada tiap gambar. Dapat
diketahui warna gambar
tersebut merupakan indikator
dari resistansi kandungan bumi. Pada software res2dinv
tersebut terdapat 3 bentuk indikator gambar, gambar pertama menunjukangambar
dari hasil model data yang terukur pada lapangan, sedangkan gambar kedua
menunjukan merupakan gambar hasil dari model yang dibuat oleh software dengan perhitungan
untuk mendekati gambar pertama, dan gambar ketiga menunjukan hasil inversi dari
gambar yang kedua.
Eror adalah
perbedaan dari gambar
pertama dengan gambar
kedua, dengan semakin kecilnya
nilai eror tersebut,
maka akan semakin
mendekati model permukaan bawah yangsebenarnya. Pada
percobaan ini kita mendapatkan hasil eror sebesar 20.9%, ini jelas menunjukan data
yang didapatkan kurang
mendekati model permukaan
yang sebenarnya, ini dikarenakan faktor tanah yang terlalu lembek(bekas
leburan) sehingga pada saat menancapkan
elektroda tidak terlalu
sulit, dan kurang
tepatnya menentukan nilai tegangan dan nilai arus dari
multimeter. Software RES2DINV merupakan sebuah program komputer yang secara
otomatis menentukan model resistivity
2 dimensi untuk
bawah permukaan dari
hata hasil survey geolistrik. Model
2D menggunakan program
inverse yang terdiri
dari sejumlah kotak persegi. Susunan
dari kotak-kotak ini
terikat oleh distribusi
dari titik datum
dalam psuedesection.
Distribusi dan ukuran
dari kotak secara
otomatis dihasilkan oleh
program. maka jumlah kotak
tidak akan melebihi
jumlah datum point.
Subroutine dari pemodelan maju nilai resistivitas semu, dan
teknik optimasi least-squares non linear digunakan untuk routine inverse.
Berdasarkan gambar
pada sofware tersebut,
menunjukan hasil interpretasi resistivitas sebesar
(66.8-3508)Ωm. Pada jarak
sekitar (0-22) meter
dengan kedalaman (0.25-3.96) meter
berwarna hijau muda sampai hijau tua terdapat resistivitas
sebesar (200-650)Ωm merupakan
lapisan batu pasir juga terdapat
warna kuning merupakan lapisan pasir.
Pada jarak (22-48)
meter dengan kedalaman (0.25-3.96)
meter berwarna cokelat, orange sampai merah keunguan terdapat nilai
resistivitas sebesar 1131-3508) Ωm
yang diperkirakan merupakan
lapisan kerikil kering. Sedangkan pada
jarak (48-58.5) meter
dengan kedalaman (0.25-3.96)
meter berwarna kuning, hijau
muda, hijau tua dan biru dengan sebesar nilai resistivitas sebesar (66-207)Ωm
yang diperkirakan lempung yang bercampur batu pasir.
BAB
V
KESIMPULAN
Dari percobaan
yang telah dilakukan,
maka disimpulkan bahwa
dapat diketahui kandungan bumi
yang terdapat pada
lapangan tersebut, yaitu sebagian
besar terdiri dari batu pasir dan lempung dengan
besar resistivitas (66-642)Ωm serta lapisan
pasir yang bercampur
kerikil dengan resistivitas sebesar (1131-3508)Ωm.
DAFTAR
PUSTAKA
Andriyani,
S., dkk.2010. METODE GEOLISTRIK IMAGING KONFIGURASI DIPOLEDIPOLE DIGUNAKAN
UNTUK PENELUSURAN SISTEM SUNGAI BAWAH TANAH PADA
KAWASAN
KARST DI PACITAN, JAWA TIMUR. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Broto,
S. dan Afifah R.S.2008.PENGOLAHAN DATA GEOLISTRIK DENGAN METODE
SCHLUMBERGER.
Semarang: Jurusan Teknik Geologi Universitas Diponegoro
Gokdi,
H., dkk.2012. MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN
METODE
GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI
PERUMAHAN
WADYA GRAHA I PEKANBARU. Pekanbaru: Fakultas MIPA, Universitas Binawidya
Prastiawan,
A., dkk.2007. Pencitraan Data Geolistrik Resistivitas Dengan Surfer 10
Berdasarkan
Hasil Inversi Res2dinv 3.56 Untuk Identifikasi Lapisan Aspal Di Dusun
Lagunturu
Desa Suandala Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton. Universitas Negri Malang
Telford,
W, M, Geldart, L, P, Sheriff, R, E, & Keys, D, A. 1990. Applied Geophysics.
Cambridge
University Press. New York. London. Melbourne.
Waluyo
dan Edy Hartantyo. 2000.Teori Dan Aplikasi Metode Resistivitas.Yogyakarta :
Laboratorium
Geofisika, Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika FMIPA UGM
http://eriwidi46.blogspot.co.id/2011/10/nilai-resistivitas-dan-suseptibilitas.html
Komentar
Posting Komentar